15 Juni 2022
Laporan : Ivan.
PRIMA dan STN NTB : Dorong Pemprov. NTB Bangun Industri Porang berbasis UMKM dan Koperasi
Mataram – (ANN) | Porang adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri. Porang dikenal juga dengan nama iles-iles. Manfaat tanaman porang salah satunya untuk bahan baku tepung. Tanaman porang tengah populer dibicarakan masyarakat, lantaran kisah sukses petaninya. Petani porang di desa Kepel, Jawa Timur, berhasil menjadi miliader karena bisnis ekspor porang.
Manfaat porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga untuk pembuatan lem dan “jelly” yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang. Umbi porang banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung. Glucomannan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental, bahkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang. (dilansir dari laman resmi Kementerian Pertanian pertanian.go.id)
Porang ini tanaman yang toleran dengan naungan hingga 60%. Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain. Untuk bibitnya biasa digunakan dari potongan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung.
Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan, karena punya peluang yang cukup besar untuk diekspor. Catatan Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya.
Umbi porang saat ini masih banyak yang berasal dari hutan dan belum banyak dibudidayakan. Ada beberapa sentral pengolahan tepung porang saat ini, seperti di daerah Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung serta Maros. Untuk di Provinsi NTB sendiri petani porang sudah mulai di budidayakan ada yang secara mandiri dan ada juga dengan pola kemitraan dengan perusahaan swasta yang di kenal dengan kerja sama tripartit, tiga lembaga yang tergabung dalam kerja sama tripartit yakni, Astra Internasional, Universitas Mataram dan DPW NTB “Asosiasi Petani Porang” yang berkomitmen untuk mengoptimalisasi pengembangan industri porang di 11 desa yang berada di Kabupatn Lombok Utara (KLU).
Pada hari selasa (14/06/2022) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Timur yang di pimpin H.Lalu Ahmad Ramdani (Kabid Pemberdayaan Industri) didampingi M.Buhari (Fungsional Pembina Industri), dan Nurul Saadah (Fungsional Pembina Industri) Kab.Lombok Timur melakukan kunjungan ke kopmas atau kelompok masyarakat petani porang yang beralamat di Dusun Egok Desa Duka Makmur Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat yang juga ketua pokmas nya menjadi ketua Pimpinan Kabupaten Serikat Tani Nelayan” Kab.Lmbok Barat, dalam hal kunjungan perwakilan Dinas Perindustrian Lombok Timur Bung Mursidin (ketua PK STN Lobar) menyambut kedatangan rombongan Dinas Perinduatrian Lombok Timur “sambutan hangat dari kami “Najwa Porang Lombok” kepada Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur untuk meninjau proses pengolahan porang tingkat lokal, kami belum bisa memproduksi hasil olahan karena keterbatasan alat dan tentu kami berharap usaha kecil kelompok kami ini bisa di suport oleh Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi untuk modal atau alat yang kami butuhkan. dan Sangat di sayangkan justru kabupaten luar yang melirik “Najwa Porang Lombok”, Pemkab Lombok Barat sendiri masih acuh tak acuh belum ada tindakan, pemerintah Desa setempat juga belum ada yang menyentuh kami. Imbuhnya.
H.Lalu Ahmad Ramdani (Kabid Pemberdayaan Industri lombok timur) mengucapkan banyak terimakasih atas ketersediaan PK STN Lombok Barat menerima kunjungan kami, jujur baru pertama saya melihat langsung proses pengolahan porang ini di Lombok, di Lombok Timur sendiri belum ada pembudidaya porang yang mengolah langsung dan syukur saya bisa melihat langsung prosesnya walau hanya menggunakan alat sederhana, ini akan menjadi rujukan kami untuk program pengolahan porang di Lombok Timur. Tutupnya
Pada kesempatan itu hadir juga ketua DPW PRIMA NTB (Partai Rakyat Adil Makmur) Lukmanul Hakim, dia menyampaikan harapan besar nya kepada Pemerintah untuk bisa mensuport kelompok masyarakat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), problem mereka terkendala pada modal dan alat tehnologi yang modern tidak memadai.
Porang ini tidak gampang karena membutuhkan modal, pemerintah harus menyediakan akses modal dalam bentuk kredit usaha rakyat atau KUR dan harus difasilitasi untuk menopang usaha petani porang. Lukman juga mendorong Pemerintah Provinsi NTB Bapak Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah bersama para Bupati mengakselerasi tanaman porang lebih kuat karena porang itu bisa menjadi beras, porang itu bisa menjadi kopi, bahan kosmetik, bisa menjadi farmasi dan berbagai turunan yang ada. Tutupnya
Dalam kesempatan lain, Irfan Ketua Serikat Tani Nelayan (STN) NTB menegaskan pada program prioritas pemerintah tentang Industrialisasi, sebagaimana yang menjadi tahapan industri di sektor pertanian, maka yang diutamakan kesiapan dan keberlanjutan bahan baku porang, disisi lain Pemerintah Propinsi NTB agar segera menyiapkan alat/mesin pengolahan porang modern yang menjadikan bahan jadi dalam segala bentuk sehingga mampu memproduksi dan dipasarkan ke pasar lokal maupun nasional, imbuhnya.
“Sebenarnya beras porang ini sangat baik untuk kesehatan, mampu menyembuhkan segala macam penyakit, sederhananya seperti itu, ungkapnya. Jika di olah dan diproduksi dengan baik, maka di sektor pariwisata lah adalah pasar utama tepung dan beras porang ini terjual. Tambahnya. (Ivan.001)
More Stories
Dukung program Hilirisasi Sektor Pertanian, STN : Hilirisasi Program Pro Petani
STN NTB : Bulog Jangan Hanya Janji Serap Jagung Petani
Badko HMI Bali Nusra Ajak Netralitas ASN Menjelang Pilkada Serentak NTB