11 Februari 2021
Laporan : RB
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Dayah Madinatuddiniyah Al Mukarramah Pusong Lhokseumawe.
Lhokseumawe (ANN). Pembangunan Balai Pengajian Lembaga Pendidikan Islam, Dayah Madinatuddiniyah Al Mukarramah di Gampong Pusong, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe dimulai. Pembangunan dayah ditandai dengan peletakan batu pertama di lokasi dayah yang bersisian dengan Masjid Al Azhar, Gampong Pusong Lama.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Tgk H Abdul Manan atau Abu Manan Blang Jruen, Kamis (11/2/21). Peletakan batu pertama juga dihadiri antara lain oleh Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Yusuf Muhammad, Ketua MPU Kota Lhokseumawe, Tgk H Abu Bakar Bin Ismail atau Abati Lhok Mon Puteh, Tgk H Muhammad Sufi Ibrahim atau Abi Paloh Gadeng dan Pimpinan Dayah Madinatuddiniyah Al Mukarammah, Abi Badruddin Ilyas serta dihadiri ratusan masyarakat Pusong.
Peletakan batu pertama diawali dengan doa, peusijuek serta membubuhkan material bangunan pada pondasi cakar ayam yang telah disiapkan.
Imum Chik Masjid Al Azhar Pusong, Tgk H. Muslim dalam kata sambutannya menceritakan perjalanan panjang dalam upaya pembangunan dayah yang nantinya menjadi ikon masyarakat Pusong dan Kota Lhokseumawe.
Setelah ditinjau oleh pimpinan Forkopimda termasuk Muzakir Manaf atau Mualem pada perayaan maulid nabi bulan lalu, panitia lalu berkunjung ke kediaman ulama kharismatik Aceh di Blang Blahdeh, Kabupaten Bireun untuk meminta restu kepada Tgk H Muhammad Amin atau Abu Tumin.
“Abu Tumin sangat mendukung pendirian dayah ini dan beliau sendiri yang memberi nama yakni Dayah Madinatuddiniyah Al Mukarammah. Madinatuddiniyah yaitu nama Kota Madinah dan Al Mukarramah merujuk pada julukan kota suci Mekkah atau tanah yang dimuliakan oleh Allah SWT” kata Tgk Muslim.
Tgk Muslim sangat optimis dayah ini dapat dirampungkan pembangunannya segera karena kerinduan masyarakat Pusong akan keberadaan lembaga pendidikan Islam di kawasan pesisir tersebut.
“Alhamdulillah setiap kegiatan keagamaan masyarakat nelayan di Pusong sangat aktif menyumbang untuk berbagai kegiatan agama Islam. Namun, kami juga berharap kepada Pemko Lhokseumawe untuk membantu anggaran pembangunan dayah ini” kata Imum Chik.
Sementara Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Yusuf Muhammad dalam kata sambutannya mengatakan sangat mendukung pembangunan dayah di Gampong Pusong ini. “Saya informasikan, bahwa DED dan gambar pembangunan dayah ini sudah kami serahkan kepada Bappeda untuk diteruskan ke Banda Aceh agar dimasukan ke dalam program otonomi khusus” kata Yusuf Muhammad.
Yusuf Muhammad juga berpesan kepada panitia agar mempertebal kesabaran dalam pembangunan dayah ini, mengingat pembangunan dayah tersebut membutuhkan anggaran yang besar.
Seusai peletakan batu pertama, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Utara Tgk H Abdul Manan atau Abu Manan Blang Jruen turut menyampaikan tausyiah.
Abu Manan Blang Jruen dalam tausyiahnya mengingatkan agar pembangunan dayah ini dapat dikerjakan tuntas dan aktif melangsungkan pendidikan agama. Abu Manan menyebut, pengelola dayah harus mengaktifkan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan agama ini, tidak mesti menunggu seluruh bangunan rampung dikerjakan.
“Langsung digelar pengajian dan pendidikan Islam. Nanti seiring waktu pasti sudah ada donatur yang bersedia menyumbang. Tapi kalau tidak diaktifkan, donatur pun ragu-ragu membantu pembangunan” kata Abu Manan.
Abu Manan juga menyebut apabila dayah ini nantinya aktif, akan menjadi sesuatu yang luar biasa, mengingat lokasi Dayah ini berada di pusat Kota Lhokseumawe berbeda dengan dayah atau pesantren lainnya yang rata-rata berada di luar pusat kota.
Sementara ketua panitia pembangunan Dayah Madinatuddiniyah Al Mukarramah, Tgk Zulkarnaini bin Haji Armansyah menyebut lembaga pendidikan ini merupakan cabang dari Dayah Madinatuddiniyah Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. Panitia menyebut di atas tanah seluas 4 ribu meter persegi akan dibangun konstruksi Dayah Modern yang mampu menampung hingga 500 santri.
“Untuk awal, kita akan bangun satu bilik pengajian dan rumah tinggal pimpinan Dayah. Pimpinan Dayah ini (Abi Badruddin Ilyas) merupakan tenaga pendidik di Dayah Paloh Gadeng. Nanti bertahap baru kita bangun bilik-bilik serta sarana dan prasarana pendukung” kata Tgk Zulkarnaini.
Menurut taksiran panitia, pembangunan dayah berkonstruksi dua lantai ini membutuhkan anggaran mencapai Rp13 milyar.
“Kami berharap dukungan dari semua pihak terutama Wali Kota Lhokseumawe agar membantu pembangunan dayah ini untuk mendidik generasi muda ke depan” pungkasnya.
More Stories
Wartawan Di Aceh Utara Akan Melaporkan Oknum Aparatur Desa Matang Tunong Yang Mengintimidasi Wartawan
SMKN 3 Langsa Raih Juara II Pada Kompetisi Keahlian ke 14 ASEAN 2024
The leadership system of PTPN 1 Regional 6 is not only detrimental to the people but also to the state