BIDIKACEH.COM – PBB. PBB mendesak penyelidikan setelah penemuan beberapa kuburan massal di kota Tarhuna, Libya, yang baru-baru ini berhasil dibebaskan dari panglima perang Khalifa Haftar.
“Kemarin, Misi PBB di Libya menyatakan kengerian atas laporan sedikitnya delapan kuburan massal dalam beberapa hari terakhir, mayoritas dari kuburan tersebut terletak di Tarhuna,” kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan Jumat malam.
“Hukum internasional mengharuskan pihak berwenang melakukan investigasi yang cepat, efektif dan transparan terhadap semua kasus dugaan kematian yang melanggar hukum,” tambahnya.
“Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan bahwa hampir 24.000 orang telah meninggalkan rumah mereka dalam minggu terakhir setelah meningkatnya rasa tidak aman di Tripoli selatan, Tarhuna dan Sirte,” katanya.
“Kebanyakan orang telah melarikan diri ke Libya timur. Sebagian besar pengungsi yang baru berlindung bersama keluarga, teman dan keluarga angkat lainnya.”
“PBB, sekali lagi, mendesak semua pihak dalam konflik untuk menghormati aturan hukum, agar warga sipil dilindungi, dan untuk semua upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi ketegangan,” tambahnya.
Lebih dari 150 mayat, termasuk perempuan dan anak-anak, digali dari kuburan di tenggara ibukota Tripoli, benteng terakhir Haftar di Libya barat sebelum direbut kembali oleh pemerintah.
Pemerintah Libya yang diakui secara internasional telah diserang oleh pasukan Haftar sejak April 2019, dengan lebih dari 1.000 tewas dalam kekerasan.
Pemerintah meluncurkan Operation Peace Storm pada bulan Maret untuk melawan serangan di ibukota dan baru-baru ini mengambil kembali lokasi-lokasi strategis, termasuk pangkalan udara Al-Watiya dan Tarhuna.
Sumber: Anadolu Agency English
More Stories
MRI ACT ACEH UTARA GELAR AKSI PENGGALANGAN DANA BENCANA GEMPA MAJENE
Polres Lhokseumawe Gelar Doa Bersama untuk Korban Sriwijaya Air SJ 182.
Inilah daftar Penumpang dan 6 Kru Sriwijaya Air yang Jatuh