27 Juni 2021
Laporan : A. S
Wisata Kuliner Nusantara
Menikmati Olahan Rumput Laut di Lesehan Terapung Teluk Ekas
Teluk Ekas – Lombok Timur (ANN) – Libur panjang semasa pandemi Covid-19 tidak mengurangi keinginan wisatawan untuk menjelajah bagian selatan pulau Lombok. Tepatnya menuju lokasi wisata Teluk Ekas, desa Pemongkong, kecamatan Jerowaru, kabupaten Lombok Timur.
Sekitar 75 kilometer dari kota Mataram menuju Teluk Ekas menggunakan mobil sewa/rent car yang memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Mengingat belum ada sarana transportasi umum menuju pantai dan teluk Ekas.
Teluk Ekas kini mulai dikenal dengan kuliner makanan laut yang disajikan dengan model lesehan terapung. Lesehan terapung sudah pasti memberi sensasi yang jauh berbeda dengan lesehan biasa.
Apalagi lesehan terapung di teluk Ekas berlokasi jauh ditengah laut.
Tak sabar rasanya untuk segera bersandar disana. Tampak banyak perahu motor, hilir mudik mengantar wisatawan menuju lesehan terapung.
Dari pantai Ekas wisatawan akan diantar ke lokasi lesehan yang sudah dipesan beberapa hari sebelumnya menggunakan perahu motor. Paket wisata kuliner yang ditawarkan sebesar Rp 150.000,- per orang, termasuk jasa transportasi laut dari teluk Ekas menuju lesehan (PP) dirasa cukup memadai.
Daya tampung perahu motor sekitar 10 hingga 15 orang penumpang. Lama penyeberangan sekitar tujuh (7) menit dari dan pantai Ekas.
Aroma karang pantai yang khas menyambut kedatangan kami di pantai Ekas.
Pandangan pertama pantai terlihat biasa saja. Semak belukar di bibir pantai ditambah terik matahari yang menyengat. Umumnya mataharinya terasa lebih terik di daerah pantai selatan.
Cuaca panas terik berubah drastis ketika kita naik di perahu hingga tiba di Lesehan Terapung.
Angin laut yang lembut disertai percikan air memberi sensasi yang berbeda. Terasa memberi kesejukan dan kesegaran selama perjalanan dengan perahu motor di laut.
Tampak sejauh mata memandang hamparan rumput laut mengambang di sepanjang pantai teluk Ekas.
Nelayan sedang mengikat tali tempat rumput laut tumbuh. Sebagian nelayan lainnya sedang memanen rumput laut. Budidaya rumput laut merupakan salah satu mata pencaharian nelayan Ekas selain mencari ikan laut.
Tiba di lesehan terapung, kami kagum dengan bahan dasar lesehan yang berasal dari sekumpulan drum bekas yang dirakit menjadi satu. Bagian atas drum di lapisan kayu yang didesain dengan sangat apik sehingga tampak seperti rumah kayu ditengah laut.
Lesehan terasa bergoyang keras ketika ombak besar menerpa drum-drum yang menjadi alas lesehan.
Jeritan dan tawa wisatawan mewarnai goyangan lesehan, yang terkadang membuat kepala pusing.
Namun ombak besar hanya beberapa saat. Setelah itu ombak laut menjadi tenang dan kembali bersahabat
Selang beberapa menit hidangan makanan siang telah tersedia di meja lesehan. Tampak aneka makanan laut telah tersaji, seperti ikan laut, udang, kepiting dan rumput laut. Menu utama di lesehan terapung adalah makanan olahan berupa urap rumput laut yang berasal dari pantai sekitar Ekas.
Urap rumput laut dari dua jenis yaitu rumput laut warna hijau dan merah. Kedua olahan urap terasa sedap, hanya berbeda rasa dan kekenyalan rumput laut hijau lebih lebih lembut dari rumput laut merah.
Ehm…kedua jenis urap rumput laut terasa sedap dan menggoda lidah. Apalagi ditambah dengan sambal tomat.
Lesehan terapung juga menyediakan fasilitas spot photo untuk penggemar swafoto. Seperti kursi rotan ya berlatar laut lepas, pintu gerbang, titian dan jembatan antar lesehan dan banyak tempat untuk berswafoto.
Terbayar sudah perjalanan menuju lesehan Terapung Teluk Ekas. Pemandangan laut biru berlatar belakang bukit-bukit hijau serta makanan yang lezat menjadi obat rindu menikmati keindahan alam semesta di Lombok bagian selatan. (AS)
More Stories
STN NTB : Bulog Jangan Hanya Janji Serap Jagung Petani
Badko HMI Bali Nusra Ajak Netralitas ASN Menjelang Pilkada Serentak NTB
Sejumlah Ormas Silaturahmi Gelar Buka Puasa Bersama