1/Juni/2023
Laporan : I’ve
”Lika-Liku Perjuangan Partai PRIMA, Menangkan Pancasila”
1 Juni, Hari Melawan Oligarki
Oleh Agung Marsudi
Solo_Asianationnews(1/06/23)_HARI INI dua tahun yang lalu, pernyataan Agus Jabo, Ketua Umum Partai Prima, dalam acara deklarasi di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, 1 Juni 2021, membakar jiwa, “Prima, partainya rakyat biasa, lahir di tengah pusaran arus kehidupan bangsa yang keras”.
Gayung bersambut, di hadapan ratusan kader peserta Rapimnas ke-2, di Hotel Acacia (31/7/2022) Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PRIMA, Mayjen TNI (Purn) R Gautama Wiranegara, dalam orasi politiknya menjelaskan esensi “partainya rakyat biasa”.
“Rakyat biasa adalah semua orang, baik di ruangan ini maupun di luar sana, kaum 99 persen masyarakat Indonesia, yang bukan bagian dari oligarki,” tegasnya, yang disambut gemuruh tepuk tangan para peserta Rapimnas.
_Amma ba’du_.
Partai Prima adalah partai rakyat. Berwatak kerakyatan.
Berbeda dengan partai-partai pada umumnya, PRIMA tidak dilahirkan oleh tokoh besar. PRIMA justru lahir dari bawah, dari tangan orang-orang biasa.
PRIMA lahir setelah muncul keresahan dari para aktivis mahasiswa melihat situasi bangsa dan negara yang dinilainya belum sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.
Diprakarsai oleh sejumlah aktivis gerakan sosial, serikat buruh, pelaku usaha kecil dan menengah, kaum profesional, aktivis perempuan, dan anak-anak muda.
Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), dideklarasikan sempena hari Selasa Pon. Menurut tradisi Jawa, karakteristik weton Selasa Pon menunjukkan keberanian, ketegasan, dan ketenangan. Memiliki energi kuat, semangat tinggi, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup dengan tegas dan percaya diri.
Karenanya PRIMA memiliki cita-cita politik yang luhur, “mewujudkan masyarakat adil dan makmur”.
Cita-cita luhur, adil dan makmur itu hanya bisa diwujudkan dengan “politik kesejahteraan” yaitu hadirnya kebijakan-kebijakan yang mendorong pemajuan ekonomi dan manfaatnya yang bisa dirasakan oleh seluruh rakyat, melalui “9 Jalan Rakyat Adil Makmur”
Hari ini, 1 Juni 2023, pernyataan Gautama “Rakyat biasa adalah kaum 99 persen masyarakat Indonesia, yang bukan bagian dari oligarki” itu, terus bergemuruh di dada.
Perjuangan Partai PRIMA untuk menjadi peserta Pemilu 2024 dihadang banyak kepentingan. Semua terang-benderang di depan mata. Dari kecurangan-kecurangan hingga gugatan.
Di Pengadilan, upaya hukum itu dimenangkan, kemudian dikalahkan.
Perjuangan kasasi PRIMA di Mahkamah Agung, menjadi benteng terakhir keadilan. Meski terasa ada aura intervensi dari kekuatan politik tertentu yang berusaha mempengaruhi keputusan MA.
Lika-Liku perjuangan untuk “Menangkan Pancasila” di tengah pusaran arus kehidupan bangsa yang keras, penuh “cawe-cawe” tak boleh dianggap sepele.
Padi dan kapas, simbol sila kelima Pancasila itu, hanya bisu di dinding ruang para pengadil. Keadilan sosial, masih milik para pemodal.
1 Juni, hari lahir PRIMA, Menangkan Pancasila. “Selamat, Partai Rakyat!”
Solo, 1 Juni 2023
***01***
More Stories
Sudut Pandang Abu Muda Woyla Terhadap Sosok Seorang Sayid Machdum Madjid Al Idrus (Walid)
Dukung program Hilirisasi Sektor Pertanian, STN : Hilirisasi Program Pro Petani
Rizky Pahlevy: Millennials Must Be Able to Delivery the Innovation