22 Agustus 2023
Laporan : Helmy
Liputan : Jefri Boy
Gampong Teungoh Wacana Distinasi Wisata Mengharapkan Perhatian Serius Pemko Langsa
Kota Langsa – AsiaNationNews.com
Gampong Teungoh memiliki luas 111 ha, dengan jumlah penduduk sebanyak 5994 jiwa yang menempati 10 dusun dan setiap dusun memiliki mushalla rapi dan bersih tempat beribadah umat Islam bagi warga didusun tersebut.
Gampong Teungoh memiliki kantor milik pemerintah lama Kabupaten Aceh Timur dimana sudah membuatkan surat permohonan yg ditujukan kepada Pemko untuk dapat ditindak lanjuti menjadi Kantor Geuchik Gampong Teungoh yang sah. Kantor ini juga digabungkan dengan kantor Tuha Peut, PKK, Pemuda dan Karang Taruna, dan juga dikantor ini dibagi ruang Aula mufakat musyawarah gampong dan gudang tempat stok penyimpanan lumbung beras untuk kebutuhan pangan bagi masyarakat tepat sasaran fakir miskin dan kaum duafa dr gampong tersebut juga merupakan bahagian sumber dana dan kerja untuk BUMG.
Gampong Teungoh mendapat kucuran dana APBK dan APBN sebesar Rp. 2.M /Tahun yang dipergunakan sesuai dengan instruksi Kemendes, Kemenku dan Perwal Wali Kota Langsa. Dimana gampong ini mengucurkan dana untuk masyarakat berupa bantuan tunai langsung (BLT) extrem sebanyak 38 orang serta bantuan lainya bagi masyarakat yang kurang mampu
Gampong Teungoh juga merupakan gampong yang diwacanakan gampong ” Destinasi wisata daerah perkotaan” di wilayah Pemerintahan Kota Langsa, dimana gampong ini masih ada penduduk yang berdomisili di bantaran sisi DAS tanggul sungai membangun rumah yang sangat membahayakan sisi kehidupan dikala banjir melanda, dilokasi terpisah juga digampong ini terdapat dataran rendah persawahan tadah hujan dan di kawasan jalan PJKA rel kereta api yang telah lama tidak digunakan lagi yang saat ini semskin bertambahnya penduduk mendirikan bangunan menjadi tempat tinggal baik semi permanen maupun permanen, sementara gampong ini padat penduduk sehingga berpotensi penumpukan sampah atau limbah keluarga yang dampaknya berpotensi menimbulkan penyakit jika dikala hujan terus menerus akan menimbulkan tumpukan kotoran (sampah) yang sangat merusak pemandangan dan kesehatan bagi masyarakat di dusun dan masyarakat sekitarnya dan ini menjadi problema kita pungkas Pak Geuchik.
Begitu juga masyarakat yang menempati bantaran DAS sisi tanggul sungai masih banyak terdapat bangunan penduduk tidak layak huni dan sangat memprihatinkan dikala hujan terus menerus rentan longsor dan juga bila bencana banjir melanda. Begitu pula digampong ini juga ada jenis penyakit terutama gizi buruk (Stunting) 3 orang balita dan 1 orang bawaan sejak lahir.
Selain itu sepanjang DAS bantaran sungai itu telah di bangun benteng permanen yang berbentuk tempat wisata bantaran sungai, sekarang sedang berjalan dalam program pemerintah Kota Langsa, meskipun belum sampai batas gampong.
Gampong Teungoh memiliki Mesjid tertua di kota Langsa berdiri megah di tengah gampong dengan halaman nya sangat luas ramai dikunjungi masyakat setempat dan masyarakat luar daerah guna melihat keindahan pemandangan dalam dan luar mesjid tersebut.
Berikut hasil wawancara Geuchik Syarifuddin. S. SOS. I. (Helmy)
More Stories
Tokoh Dayah Baro Dan Geuchiek Tutong Merasa Bimbang Akan Pemberhentian Sementara Perusahaan PetroFlexx
Pro Musafadh (Pro MUALEM-DEK FAD) Ucapkan Selamat kepada Mualem-Dek Fadh, Unggul di Pilkada Aceh 2024
Pria di Aceh Utara Melapor Kasus Penganiayaan di TPS ke Polisi