29/03/2024

AsiaNationNews.com

Honesty – integrity – Trust

Ecowisata Madu Trigona di Sumbawa

27 Juni 2021

 

Laporan : A. S

 

Ecowisata

 

 

Ecowisata Madu Trigona di Sumbawa

 

Mataram (ANN) – Ketika berkunjung ke pulau Sumbawa, maka kita akan langsung teringat dengan Madu Sumbawa. Tak heran madu berbagai kemasan menjadi bawaan wajib bagi pengunjung di Sumbawa.

Desa Pelat, kecamatan Unter Iwes, dan Kecamatan Batulanteh di kabupaten Sumbawa adalah penghasil madu yang diperoleh dari hutan yang berada di dua kecamatan tersebut.

Banyak masyarakat menggantungkan hidupnya dengan mencari madu di hutan sebagai mata pencaharian untuk penopang ekonomi keluarga.

Dengan semakin dikenalnya madu asal Sumbawa, kini telah banyak sentra madu budidaya Trigona di kabupaten Sumbawa, Dompu dan Bima.

Pulau Sumbawa, tidak hanya dikenal dengan Geopark Gunung Tambora yang kaya akan peninggalan sejarah ratusan tahun yang lalu. Juga dikenal sebagai daerah penghasil bahan tambang seperti tembaga, emas, perak serta berbagai material pengikutnya.

 

Terkait dengan pengelolaan Agroforestri berbasis bentang alam untuk peningkatan ekonomi petani dan UMKM di Sumbawa.

Tim center for International Forestry Reserch (CIFOR), Tim Peneliti, Penelitian Aksi Partisipatif (PAR), KANOPPI, Ani Adiwinata PhD, Syafruddin, Syafi’i serta General Manager Geopark Tambora, Ir. Hadi Santoso ST, MM melakukan audiensi di Pendopo Gubernur NTB, di Mataram kemarin (24/6).

Dengan harapan dapat memaksimalkan fungsi hutan dan alam serta memajukan perekonomian masyarakat setempat.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah menyambut baik rencana menjadikan Sumbawa sebagai daerah Ecowisata yang potensial di Indonesia. Banyak potensi alam dan masyarakat yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian daerah Sumbawa pada khususnya.

“Sentra madu Trigona ini bisa jadi bagian dari ekowisata” kata Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah ketika menerima tim Audiensi.

Mengingat madu klanceng trigona merupakan jenis lebah paling banyak dipelihara secara tradisional oleh masyarakat pedesaan sekitar kawasan hutan pulau Sumbawa. (AS)

About Post Author