14 Juni 2021
Laporan : 003/Saif
Ditemani Atta Halilintar,Sandiaga Uno Kunjungi Desa Wisata di Bima
Kabupetan Bima (ANN) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno bersama Atta Halilintar mengunjungi Desa Wisata Maria di Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (13/6/2021).
Tiba di Desa Wisata, Sandiaga Uno dan Atta yang didampingi Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri serta rombongan mendatangi lokasi Uma Lengge, salah satu situs sejarah yang terletak di puncak Desa Maria.
Kedatangan mereka pun disambut riuh para warga yang sudah menunggu.
Tepat di depan pintu masuk, mereka pun langsung disambut dengan tarian adat.
Di tempat ini, Sandiaga juga menyaksikan pertunjukan kesenian yang dimiliki Desa Maria.
Di sana, Sandiaga bersama Youtuber Atta Halilintar juga meninjau proses pembuatan produk lokal seperti kain tenun khas Bima dan beragam kerajinan tangan lainnya yang menjadi keunikan di Desa Wisata Maria.
Tepat di depan pintu masuk, mereka pun langsung disambut dengan tarian adat.
Di tempat ini, Sandiaga juga menyaksikan pertunjukan kesenian yang dimiliki Desa Maria.
Di sana, Sandiaga bersama Youtuber Atta Halilintar juga meninjau proses pembuatan produk lokal seperti kain tenun khas Bima dan beragam kerajinan tangan lainnya yang menjadi keunikan di Desa Wisata Maria.
Tak hanya sekadar melihat saja, Sandiaga juga sempat berbincang-bincang dengan para perajin dan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Dalam kesempatan itu, Sandi menjelaskan, kunjungan ke kampung wisata Desa Maria dalam rangka sosialisasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa – desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, serta mendorong daerah untuk dapat menciptakan desa wisata baru yang dapat membangkitkan ekonomi desa,” kata Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno mengatakan, dipilihnya Desa Wisata Maria di Kabupaten Bima dalam kegiatan sosialisasi lantaran dikenal sebagai kampung wisata berkembang dan memiliki daya tarik tersendiri.
Mulai dari atraksi budaya antara lain tari sambutan adat Makatua, Tari Wura Bongi Monca, Kareku Kandei (menumbuk padi dengan bunyi berirama) dan tari Mpa’a Ntumbu Tuta.
Desa Wisata Maria juga berkembang dalam pemanfaatan potensi desa dengan dibangunnya beberapa UKM dan Produk lokal, seperti kain tenun, kerajianan tangan dari olahan rotan dan bambu serta kuliner khas Bima yang sangat beragam seperti Kapore, Nasi Santan Tujuh Rupa (Oha Kantai, Oha Santa ‘Bue, Oha Santa Witi, Oha Santa Pejo, Oha Santa Lawu’i, Oha Santa Mpoa, dan Oha Santa Mina).
Komoditas kopi juga menjadi salah satu produk unggulan dari Bima, NTB
Tak hanya itu, desa ini juga terkenal dengan cagar budayanya yakni uma lengge (lumbung padi) yang menjadi warisan budaya.
Uma Lengge merupakan bangunan tradisional suku Mbojo, yang kini populer sebagai destinasi wisata dan bahkan telah menjadi cagar budaya yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Bima.
Pada zaman dulu, uma lengge bukan hanya sekadar lumbung padi biasa, tapi juga menjadi tempat tinggal warga.
Namun seiring perkembangan zaman, masyarakat Bima tak lagi menggunakan Uma Lengge sesuai fungsi aslinya.
Banyak orang memilih tinggal di rumah konvensional yang lebih luas. Namun demikian, bangunan rumah adat tersebut tetap dipertahankan.
Hanya saja fungsinya kini sepenuhnya digunakan sebagai lumbung padi.
Kompleks Uma Lengge belakangan rupanya membawa manfaat tambahan bagi warga sekitar.
Sebab keindahannya cukup menarik, sehingga banyak wisatawan dari berbagai penjuru untuk datang berkunjung.
Dengan potensi itu, Sandiaga mengaku optimistis pariwisata Bima mampu bersaing dengan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia.
“Daya tarik wisata budaya Uma Lengge sangat langka. Bernilai sejarah tinggi karena ini adalah situs warisan budaya dari para leluhur suku Mbojo yang memiliki nilai sejarah dan keunikan tinggi dalam industri pariwisata. Kami akan terus memberikan pendampingan di Desa Wisata Maria agar obyek wisata ini tumbuh dan menjadi destinasi wisata baru di Indonesia,” tegasnya.
Pendampingan itu, menurut Sandiaga , meliputi seluruh aspek diperlukan oleh desa wisata dengan penyusunan rencana pembangunanyang dilanjutkan dengan pembangunan sumber daya manusia, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga desa wisata.
Kemudian pendampingan institusi desa wisata, serta pembangunan fisik atau infrastruktur dengan melibatkan kementerian dan lembaga-lembaga terkait.
“Bagi kami kebangkitan pariwisata ini dimulai dari desa wisata yang nantinya kita harapkan menjadi tonggak kebangkitan ekonomi. Kita ingin desa wisata hadir membuka peluang ekonomi dan membuka lapangan kerja serta lapangan usaha seluas-luasnya untuk meningkatkan ekonomi rakyat yang sangat membutuhkan pertolongan,” jelas Sandiaga.
Dengan potensi itu, Sandiaga mengaku optimistis pariwisata Bima mampu bersaing dengan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia.
“Daya tarik wisata budaya Uma Lengge sangat langka. Bernilai sejarah tinggi karena ini adalah situs warisan budaya dari para leluhur suku Mbojo yang memiliki nilai sejarah dan keunikan tinggi dalam industri pariwisata. Kami akan terus memberikan pendampingan di Desa Wisata Maria agar obyek wisata ini tumbuh dan menjadi destinasi wisata baru di Indonesia,” tegasnya.
Pendampingan itu, menurut Sandiaga , meliputi seluruh aspek diperlukan oleh desa wisata dengan penyusunan rencana pembangunanyang dilanjutkan dengan pembangunan sumber daya manusia, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga desa wisata.
Kemudian pendampingan institusi desa wisata, serta pembangunan fisik atau infrastruktur dengan melibatkan kementerian dan lembaga-lembaga terkait.
“Bagi kami kebangkitan pariwisata ini dimulai dari desa wisata yang nantinya kita harapkan menjadi tonggak kebangkitan ekonomi. Kita ingin desa wisata hadir membuka peluang ekonomi dan membuka lapangan kerja serta lapangan usaha seluas-luasnya untuk meningkatkan ekonomi rakyat yang sangat membutuhkan pertolongan,” jelas Sandiaga.
Baca juga: Sandiaga Uno Beri Nama Pulisia untuk Bayi Gajah di Taman Safari, Ini Artinya
“Dalam program pembangunan nasional banyak hal yang belum tersentuh dan bagi kami inilah program yang berkeadilan dan tepat sasaran,” tambahnya
Sandiaga mengungkapkan, dampak langsung dari kunjungan ke desa wisata yang dilakukan Kemenparekraf telah memacu kenaikan ekonomi desa yang sangat signifikan.
“Kami mendapat laporan, Desa Wisata Pujon Kidul, Kabupaten Malang, setelah disentuh dengan kunjungan oleh Kemenparekraf, kunjungannya meningkat. Nah, ini adalah dukungan konkret yang telah kami lakukan,” ujarnya.
Dia pun berharap desa-desa wisata yang sudah mendapat kunjungan oleh Kemenparekraf mampu tumbuh dengan baik.
“Saya juga berharap Desa Wisata Maria dengan Uma Lengge ini naik kunjungannya, sehingga akan membuka lapangan usaha bagi warga desa di sini,” pungkasnya. (Saif.003)
More Stories
STN NTB : Bulog Jangan Hanya Janji Serap Jagung Petani
Badko HMI Bali Nusra Ajak Netralitas ASN Menjelang Pilkada Serentak NTB
Sejumlah Ormas Silaturahmi Gelar Buka Puasa Bersama