08/Desember/2023
Laporan : Mukmong
Antisipasi Banjir, DLHK Lotim Janji Fasilitasi Desa Apitaik dan Desa Telaga Waru
Asianationnews.com | Lombok Timur – Merujuk pada keluhan dua sekdes di Kecamatan Pringgabaya Bahwa setiap kali musim penghujan Desanya selalu menjadi langganan banjir kiriman dari desa hulu
Hal tersebut di benarkan oleh Sekertaris Desa Apitaik, Mashuri, “Desa kita memang selalu tergenang air kalau musim penghujan” ujarnya 01/12
Lebih lanjut kepada media, Mashuri menjelaskan bahwa persoalan terbesar dari terjadinya banjir tersebut adalah karna sampah yang terbawa dari desa yang berada di hulu
Karena itu, Mashuri akui mengeluhkan hal tersebut, dan mengharapkan adanya upaya dari pihak yang lebih tinggi yaitu Pemda Lotim dalam hal ini DLHK untuk menyelesaikan persoalan legen yang setiap tahun wajib terjadi itu
“Kita hanya bisa bergerak di Desa, bersama masyarakat sini dan itu sudah kita lakukan, cuma yang menjadi persolan adalah banjir kiriman dari desa di atas kita” pungkas Mashuri
“Jadi kita sangat berharap ada pihak yang bisa menyelesaikan itu, terlebih itu di luar jangkauan kita” imbuhnya
Sementara itu, merespon hal tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Lotim, H. Supardi kepada media saat di temui dikantornya pada Kamis, 07/12/23, janji bakal pasilitasi masyarakat ataupun pihak desa dalam menjaga kebersihan lingkungan lebih-lebih soal antisipasi bencana di musim penghujan.
“akan kita pasilitasi masyarakat atau Desa yang ingin melakukan kebersihan Desanya, lebih-lebih untuk mengatasi bencana yang mungkin akan timbul akibat musim penghujan” pungkas
Lalu kaitannya dengan itu, jika nanti desa maupun masyarakat ingin melakukan pembersihan atau goto royong di lingkungannya dan terbatas dalam melakukan pengangkutan sampah, itu bisa sampaikan kepada pihaknya dan siap di fasilitasi, “namun itu harus diinformasikan jauh hari sebelumnya dan pasti titiknya” ujar Supardi
Lebih lanjut, mengenai keluhan Desa tadi pihaknya juga mengaku akan segara turun untuk mengecek keadaan parit-parit yang mungkin terjadi pendangkalan, atau bahkan menjadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat yang belum sadar bahwa itu berpotensi menjadi penyebab meluapnya air dan terjadi genangan di jalan raya “Lewat kabit kebersihan nanti kita turun survei parit-parit itu dimana saja titiknya” ucap Supardi
Maka dari itu dia berharap untuk semua masyarakat lebih bijak lagi, khususnya dalam membangun kebiasaan yang baik Mengenai lingkungan, apa lagi membuang sampah di parit itu bisa berdampak kepada dirinya, lingkungan dan masyarakat lain, yang mungkin Desanya berada di dataran yang lebih rendah atau Desa hilir
“Masyarakat lebih bijaklah, dan jangan jadikan parit sebagai tempat pembuangan sampah lagi” tutup Supardi
***002***
More Stories
STN NTB : Bulog Jangan Hanya Janji Serap Jagung Petani
Badko HMI Bali Nusra Ajak Netralitas ASN Menjelang Pilkada Serentak NTB
Sejumlah Ormas Silaturahmi Gelar Buka Puasa Bersama