6 Januari 2024
laporan : PO
Editor : PO
Perilaku Politik Sengkuni
Opini Dr. Suriyanto Pd, SH, MH, M.Kn *)
JAKARTA.ANN
Cerita tentang penghianatan politik di negeri tercinta Indonesia seakan tak ada habis habisnya, dari masa ke masa, dari masa raja raja era feodalisme sampai era oligarki dan kapitalisme selalu hadir dengan wajah berbeda tapi sifatnya yang sama, politik sulit ditebak tapi perilaku politik terkadang mudah di tebak, gejala persengkokolan , gejala ambisi meraih jabatan dengan mudah ditafsirkan oleh para analis politik kemana arah akhir ceritanya.
Perilaku politik yang elegan dan bermartabat adalah perilaku yang amanah, pandai berterima kasih kepada orang yang pernah memberikan jalan jalan kesuksesan sehingga memiliki prestasi dan sukses. Namun, untuk kondisi bangsa saat ini, perilaku politik elegan hanya tinggal cerita tanpa makna.
Sebab manusia yang tak padai terima kasih kepada orang yang pernah memberikan sesuatu kebaikan kepadanya, maka percaya lah lebih amat sulit lagi bisa bersyukur kepada Tuhannya sehingga akan dilanda rasa kekurangan dan kegelisahan jiwa yang tak berkesudahan.
Perilaku cerdas tapi licik, perilaku tak pandai terima kasih, haus akan kekuasaan, penghianat kawan seiring, menghalalkan segala cara sering dikaitkan dengan tipikal personaliti politik ala Sengkuni.
Sosok Sengkuni representasi perilaku politik yang tak ber etika dan bermartabat sebagaimana banyak dimainkan oleh para politisi di negeri nusantara kerajaan era Astina dalam kisah Mahabarata kalau tak mau disebut negeri Indonesia.
Era kepemimpinan sengkuni di negeri pewayangan, bahwa pada masa itu pejabat jahat dilindungi, orang pintar masuk kotak, orang bodoh diangkat menjadi pejabat.
Untuk berkuasa atau jadi raja sah saja dalam kondisi normal melalui proses demokrasi dan presedur konstitusi dan perjuangan yang benar. Tapi perilaku ala Sengkuni yang licik dan lihai memainkan propaganda dan mengintip peluang dalam kesempitan menjadi perilaku patologis yang pandai memanfaatkan jabatan sebagai kesempatan dalam kesempitan.
Indonesia, saat ini dan masa yang akan datang, sangat membutuhkan tokoh SEMAR dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena tokoh ini disimbolkan dengan welas asih dan mengayomi dunia dengan pandithonya (tahu tentang banyak hal ).
Sosok semar di nobatkan oleh punggawa pewayangan sebagai tokoh yang dapat mentransformasikan kehidupan pewayangan menjadi lebih harmoni dan menjadi panutan oleh siapa saja yang paham akan pandithonya.
Yang sekarang terjadi adalah semar di Indonesia sekarang dikepung oleh para sengkuni yang bukan hanya banyak tokohnya tapi meningkat pula intelektual dan akal bulusnya. Para sengkuni ini membungkus kejahatan dan kebejatannya dengan dalih pembangunan, melahirkan UU dan merekayasa supaya kebohongannya jangan sampai terbongkar.
Semar yang sekarang ini sayang sekali banyak yang tersandera oleh kepentingan-kepentingan, sehingga harus ada yang mempelopori lahirnya semar baru yang belum terkena virus seperti semar lainnya.
*) Praktisi Hukum
More Stories
Wartawan Di Aceh Utara Akan Melaporkan Oknum Aparatur Desa Matang Tunong Yang Mengintimidasi Wartawan
SMKN 3 Langsa Raih Juara II Pada Kompetisi Keahlian ke 14 ASEAN 2024
The leadership system of PTPN 1 Regional 6 is not only detrimental to the people but also to the state