02 Maret 2021
Laporan : Irfan
LMND NTB : PT.STM Biang Kerok Banjir di HU’ U dan PARADO
NTB (ANN) – Banjir bandang di Kec. Hu,u Kab. Dompu dan Desa Parado (Sabtu,27/02/21) akibat Curah hujan yang sangat tinggi dan kerusakan hutan yang sangat masif dilakukan secara legal oleh Perusahaan Tambang Emas yang berlokasi di Desa Daha yang mengantongi Izin Kontrak Karya sejak Zaman Orba dan diperbaharui sejak Tahun 2010 dengan Luas lahan Sekitar 1960 Hektare didalam kawasan Hutan Lindung, disatu sisi masih menjadi masalah utama penyebab banjir bandang adalah Pemenuhan kebutuhan pasar Pakan Ternak bagi Perusahaan-Perusahan Jagung Seperti PT. Segar yang berdomisili di Manggelewa Kab. Dompu,
Tidak bisa dimungkiri, akibat Kebutuhan Rakyat yang semakin sulit, dan ditambah situasi Pandemi Covid 19 yang belum tentu tahu ujung akhirnya, sehingga Petani terpaksa menggarap lahan Hutan untuk menanam Jagung, walaupun subsidi Bibit, Obat-obatan, dan Pupuk sulit di akses, maka Fikrin Ketua Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa untuk Demokrasi (LMND) NTB menegaskan, Banjir bandang yang terjadi bukan Semata-mata karna bencana alam, tapi ada keserakahan oleh segelintir korporasi yang menguasai Ribuan Hektar Hutan untuk memburu Untung.
Fikrin Menambahkan, terjadinya banjir bandang banyak disebabkan oleh kebiasaan buruk sehari-hari seperti membuang sampah ke sungai dan penebangan hutan secara liar.
Foto : FIKRIN Ketua LMND NTB
Hu,u adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Dompu yang menjadi Icon Dunia yang dikenal dengan Pariwisata bagi para Peselancar dan sampai mencetak beberapa Atlet Surver Dunia asli dari Desa Hu,u sekrang hilang sudah anggapan itu dan sekrang tercemar akibat perusahaan Tambang Emas, masih mau menyalahkan Petani Jagung atau para pelaku Wisata ???
Tegas Ketua LMND NTB ini, kecamatan hu,u itu adalah daerah Tambang, Bukan Daerah Pariwasata atau masih kah kita menyalahkan Petani jagung??
Apakah opini Banjir bandang akibat penebangan liar upaya menutupi kejahatan Hutan yg di Lakukan oleh pemerintah lewat Dunia Pertambangan???
Giliran Banjir daerah lain sibuk serang petani Jagung, giliran Banjir di daerah Tambang siapa yg kalian salahkan??
Bayangkan STM telah melakukan kegiatan eksplorasi di dalam wilayah kontrak karya (KK) Proyek Hu’u sejak tahun 2010. Deposit sumber daya mineral Onto pertama kali ditemukan pada Agustus 2013 dan sejak saat itu sebanyak 64 lubang pemboran, setara dengan 61.000 meter telah dilakukan untuk menentukan ukuran, luas dan karakteristik sumber daya mineral.
PT. STM adalah pemegang KK generasi ke-7 untuk Proyek Hu’u di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu. PT. STM merupakan perusahaan patungan antara Eastern Star Resources Pty Ltd yang memiliki saham 80 persen. Eastern Star Resources Pty Ltd merupakan anak perusahaan yang 100 persen sahamnya milik Vale SA. Selain itu, 20 persen saham PT. STM dimiliki PT. Antam Tbk.
Disatu sisi Pemerintah hanya menyalahkan petani jagung soal kerusakan hutan, di sisi lain lewat dunia pertambangan Pemerintah justru melegalkan kerusakan, kita bisa lihat baru2 ini terjadi banjir yg memporak porandakan kecamatan hu,u kabupaten Dompu, Banjir akibat kerusakan hutan yg di lakukan oleh pertambangan tersebut bukan saja menimpa kecamatan hu,u tapi terjadi juga di wilayah parado kabupaten Bima yg merupakan wilayah garapan tambang tersebut. Saat nya kita semua Meminta kepada pemerintah untuk menutup wilayah tambang tersebut, Krn akan merusak ekosistem hutan kita yg menyebabkan kerusakan bagi perkampungan masyarakat kita. ***(Irfan)
More Stories
STN NTB : Bulog Jangan Hanya Janji Serap Jagung Petani
Badko HMI Bali Nusra Ajak Netralitas ASN Menjelang Pilkada Serentak NTB
Sejumlah Ormas Silaturahmi Gelar Buka Puasa Bersama